Bogor

>> Sabtu, Februari 21, 2009


Rapat Pembentukan Dewan Alumni
"Eh Berkasnya Hilang"


Entah tahun berapa itu kadang aku lupa sendiri, karena hari ini ketika aku menulis sudah lewat beberapa tahun yang lalu, tapi seingatku itu terjadi ketika beberapa hari setelah hari raya Idhul Fitri. Seperti itulah aku melewati hari libur idhul Fitri untuk refresing ke daerah pegunungan. Dan terkadang aku rindu dengan suasana gunung yang dingin dan indah walau hanyan setahun sekali bahkan kadang mungkin dua tahun sekali, itupun ketika aku ada tabungan.

Walau sebagian hidupku ini aku sisihkan untuk Paskibra tetapi dalam hati kecilku pun ada sedikit kerinduan tentang masa depan yang aku dambakan. Begitu juga dengan ketenangan dan kerindangan poohon-pohon pegunungan serta indahnya alam yang membentang berwarn hijau serta jauh dri bisingnya kendaraan yang lalu lalang. Kadang aku ingin singgah di daerah pegunungan untuk mencari ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan.

Setiap ada acara aku selalu mengajak teman-teman dekatku untuk ikut bergabung, yach walau kadang aku sendiri jenuh dengan sikap teman-temanku itu, tapi yach sudahlah dari pada tidak punya teman akhirnyaaku harus bersabar saja. Akhir hari raya idhul fitri itu aku berencana bersama teman-teman seangkatan, seperti Yusuf Somantri, Mas Agus Abdulrahman, Lulu, dan adik-adikku seperti Rohman, latif, Dede Edi, Sri. Kami semua rencananya akan menginap satu malam di Jonggol - Bogor (perbatasan Bekasi - Bogor).

Hari itu kami sepakat untuk mengadakan rapat pembentukan Alumni Paskibra yang entah sudah keberapa kalinya kami mengadakan rapat untuk membentuk sebuah ikatan alumni yang sudah sejak lama kami dambakan mungkin sejak angkatan kami pun sudah membentuk. Seperti biasa kendala selalu saja ada, mulai dari kesibukan pribadi sampai kesibukan lain-lainnya. Aku juga terkadang tidak tahu, tapi aku sendiri yakin dalam hati kecil teman-temanku itu masih ada sedikit rasa ingin berkumpul bersama. Namun terkadang kesibukanlah yang membuat kami menjadi jauh. Seperti sekarang ini. Mungkin teman-temanku membaca tulisanku ini sebagai rasa rinduku pada mereka.

Rencana pergi ke Jonggol memang sudah kami rencanakan sejak sebulan sebelum acara tepatnya ketika bulan Ramadhan. Kebetulan Deden, adik kelasku angkatan 2002 kalau tidak salah punya informasi tentang lokasi yang pas untuk dijadikan tepat rapat plus menginap dengan harga yang relatif murah. Setelah survei tempat ternyata lumayan, maka kami pun memutuskan untuk memakai tempat itu.

Selepas Idhul Fitri selesai dan bertepatan hari keberangkatan aku pun segera mempersiapkan berkas-berkas bahan rapat yang nanti akan dibahas di tempat tersebut. Kebetulan sekali tempatnya Villa. Jadi rapatnya akan semakin menarik dan wah... pikirku dalam hati. Setelah semua berkas bahan rapat aku rapihkan dan dimasukan dalam map segera saja aku berangkat menuju titik pertemuan. Rencananya kami berkumpul di depan SMAN 1 Cikarang.

Selang beberapa lama menunggu di titik pertemuan beberapa rekan-rekanku pun mulai berdatangan. Segera saja tanpa menunggu lama aku segera menuju ke terminal Cikarang. Wah sampai diterminal kok sepi yach, tampak diruas jalan itu hanya tampak lalu lalang orang yang hendak bepergian. Hanya sebagian kecil saja kendaraan yang lewat. Pedagang yang biasanya memenuhi emperan jalan pun tampak belum begitu ramai. Sebelum kami berangkan menuju Jonggol sementara itu kami berfoto-foto di alun-alun cikarang.

Mentari sudah mulai meninggi, dan mobil dengan merek Widia (jurusan Jonggol) pun telah tiba dan kami semua segera berangkan. Selama perjalanan menuju tempat tujuan rasanya sudah tak asing lagi perjalannya itu, pasalnya jalan raya yang kami lalui tidak ada yang rata alias sudah rusak. Apalagi mobil yang kami tumpangi itu juga sudah nampak agak tua. Wah perjalanannya bukan malah asik malah jadi ngantuk bin capek bin lelah. Tapi tak apalah demi rapat pembentukan alumni akhirnya perjalanan itu harus aku nikmati dengan senang hati.

Selama perjalanan arsip yang sudah kumasukan dalam map aku berikan ke pada rekanku Yusuf Somantri. Aku percaya dia akan membawanya dengan sebaik-baiknya. Beberapa jam kemudian kami sampai di Terminal Jonggol dan kami semua turun untuk mencari angkot yang menuju ke daerah Villa yang akan kami tempati. Sebelum kami naik angkot yang mengantarkan kami sampai tujuan aku mohon diri untuk ke kemar kecil. Sudah agak lama aku harus menahan pipis ketika menaiki mobil "widia" tadi.

Beberapa menit kemudian kami berangkat menuju ke Villa. Sambil bincang-bincang dan bercana serta tertawa riang aku menanyakan arsip yang dibawah oleh rekanku. Sejenak kami semua hening untuk mempertanyakan kemana arsip itu. Wah gawat..... arsip itu gilang di mobil "widia" tadi, soalnya gw ketiduran...ucap Yusuf Somantri, yang baru saja sadar arsip itu telah hilang dalam perjalanan. Aku sangat kecewa sekali karena arsip itu merupakan bahan rapat yang akan dibahas di villa nanti.

Sudahlah yang terjadi biarlah terjadi. Habis mo diapakan lagi,.....

Selama perjalanan naik angkot Yusuf yang terbilang anak yang pandai dalam mengelola urusan rumah tangga termasuk pandai dalam memasak mulai menagih uang untuk dikumpulkan. Uang tersebut nantinya digunakan untuk makan malam dan biaya sewa villa semalam 1 hari 1 malam. Uang yang dimintai dari perorang sebesar Rp. 50.000,-. Aku tidak tahu berapa uang yang terkumpul karena pusing memikirkan arsip yang hilang, ditambah lagi aku mual naik angkot yang panas, bau dan terasa pengap...hampir saja aku muntah diperjalanan..malu kan.

Akhirnya sampai juga ditempat tujuan. Ternyata tempat menuju Villa masih sangat jauh dan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan kaki atau dengan menyewa ojek yang terbilang cukup mahal. Sementara itu sebagian dari kami pergi berbelanja ke pasar untuk berpediaan makan malam nanti. Aku juga ikut ke pasar sekedar melihat-lihat pasar Jonggol. Ada juga dari rekanku yang jajan. Tak berala lama kami berkumpul lagi untuk segera menuju Villa yang jaraknya kurang lebih 5 kilometer. Sambil berjalan kaki dengan membawa tas yang cukup berat karena didalamnya berisi pakaian pribadi dan kue lebaran yang masih tersisa. Yach menurutku rekan-rekanku juga membawa peralatan yang sama.

Setelah perjalanan sekitar 1 kilometer kami berhenti sejenak untuk istirahat dan membeli makanan ringan. Aku juga lapar dan membeli beberapa makanan dan minuman ringan untuk perjalanan. Tak kusangka yang lain juga ikut membeli makanan dan minuman. Wah sepertinya habis lebaran masih banyak nich uangnya... Semua happy dan menikmati perjalanan walau panas terik mulai terasa. Sambil menatap kedepan, jalanan yang mendaki dan berkelok dikelilingi pohon-pohon yang rindang aku menikmari perjalanan sambil mensyukuri keagungan Tuhan Yang Maha Pencipta yang telah memberikan keindahan itu untuk manusia yang beryukur. Rasanya lututku sudah tak kuat untuk mendaki jalan yang kian meninggi. Pinggang dan pahaku pun terasa pegal-pegal. Beberapa menit lagi sampai...salah seorang dari adikku kelasku menyanggah keluhku. Ah aku selalu menggeurut saja padahal di Paskibra kan semua harus siap menghadapi apapun.

Alhamdulillah akhirnya sampai juga ditempat tujuan. Wah indah banget Villa-nya. Dalam hatiku terkesan dalam ingin sekali segera masuk dan menikmati kasur yang indah dan suara burung serta jengkerik malam.

Setelah aku melihat Villa itu nampaknya tidak begitu serap. Ah lebih baik aku duduk didepan dahulu menghilangkan keringat dan letihku di depan Villa sambil melihat pemandangan diluar. Aku dan lulu sahabatku juga ikut duduk sambil menikmati pemandangan itu.

Beberapa rekan-rekanku semuanya sudah masuk kedalam untuk merapihkan tempat dan istirahat di dalam. Sementara itu deden menemui yang mengelola Villa untuk mohon ijin menginap ditempat itu. Rekanku Yusuf sibuk menata prabot rumah tangga seperti ibu-ibu saja.

Kenangan perjalanan begitu melalahkan dan sekarang waktunya aku harus istirahat sejenak merebahkan tubuhku yang hampir 3 jam dalam perjalanan. Sleeppppppppppppp.... (tidur)

Adzan zuhur berkumandang, saatnya aku bangun dan menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim yang taat kepada Tuhannya. Seger saja aku menuju wc untuk berwudu, ternyata air disana kurang bersih, padahal kan daerah pegunungan tapi kok airnya masih kotor. Sudahlah pikir aku dalam hati, selama air ini bersih dari hadast sah kok untuk digunanakn berwudu.

Selepas sholat zuhur kini tiba saatnya untuk makan siang...Horeeee makan siang, perutku yang sudah bernyanyi-nyanyi sejak tadi diperjalanan kini bersorak-soray menanti hindangan karya Yusuf Somantri. Yusuf kan jago masak pasti mie isntan buatannya lezat. Sambil menunggu hidangan aku mencicipi kue lebaran rekanku Lulu, kalo tidak salah kacang goreng dan beberapa kananan lainnya yang enak tenan. Di pelataran belakang Villa yang hampir seluruhnya terbuat dari bambu, sedangkan lantai bawah terbuat dari batu bata. Seperti saung saja, memang desain lantai dua dibuat seperti saung untuk tempat bersantai. Kemudian dibagian bawah juga ada tempat untuk rapat seperti ruang session. Yah mirip sekali dengan aula. Pokoknya villa ini selain murah juga lengkap vasilitasnya.

bersambung...

0 komentar:

About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP